Kegembiraantersebut dikarenakan banyaknya berkah, kemuliaan, dan keutamaan pada bulan suci ini. Beribadah pun akan terasa lebih nikmat dan lebih semangat dalam mermunajat kepada Allah. Rasulullah bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya.
Tebal: ix + 198 Halaman. ISBN : -9. Peresensi: M Ivan Aulia Rokhman*. Bulan Ramadhan menjadi rangkaian sebulan dalam berpuasa untuk melawan lapar dan dahaga dari terbitlah fajar sampai terbenamnya matahari. Inilah sebuah cobaan yang dinilai amal jariyah terhadap allah sebagai merebut kebaikan kita yang ditempui selama ini.
Inilahtiga peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan yang terjadi di zaman Rasulullah ﷺ: 1. Bulan diturunkannya Al-Qur'an. Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah Nabi
KarenaRamadan selalu bertepatan dengan masa panas dan terik
KumpulanCerita Seputar Ramadan untuk Temani Puasa. 29 May 2018. Ramadan dan Idulfitri yang hadir setahun sekali jadi peristiwa yang dinanti-nantikan umat Islam di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia. Berbagai momen penting dan kisah yang tak terlupakan hadir meramaikan bulan penuh berkah tersebut. Meskipun tidak semuanya menyenangkan
RamadhanBulan yang satu ini merupakan salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan oleh tuhan kita diantaranya adalah bulan rajab, syaban, ramadhan dan dzul hijjah. Kali ini kita akan membahas tentang keunikan kita dan adat kita dalam menyambut bulan ramadhan yang penuh berkah ini.
RamadhanBersama Para Ulama. Ibnu umar memiliki kebiasaan berbuka ketika puasa bersama anak yatim dan orang miskin. Bahkan terkadang beliau tidak berbuka ketika keluarganya telah menyuruh pulang orang miskin sebelum waktunya berbuka. Beliau termasuk pengusaha kaya, hartanya halal berlimpah. Karena beliau seorang pedagang sukses yang amanah.
3lBcP4M. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ramadhan. ya, Ramadhan adalan bulan yang spesial bagi umat Islam. Ramadhan adalah bulan yang penuh makna. bagaimana tidak penuh makna? selain umat Islam memaknai bulan Ramadhan sebagai bulan puasa, Ramadhan bisa kita maknai sebagai bulan penuh berkah, bulan penuh Rahmat, dan bulan penuh ampunan.“tidur aja dapat pahala, apalagi kita ibadah.” ujar salah satu santri ponpes Hidayatullah Bulungan. “ memang sih dapat pahala, tapi kalau tidur dari bada subuh sampai jam tiga sore, itu namanya latihan mati, hikss.” ucapku sambil tersenyum memandang wajah santri yang masih polos di bulan Ramadhan inilah saatnya kita mengupgrade ibadah kita. Yang biasanya tadarus Qur’an Cuma satu juz perhari, maka di bulan Ramadhan kita naikan menjadi dua juz perhari. Karena sangat rugi bagi orang yang melewati bulan Ramadhan tetapi ia hanya mengambil sedikit pahala di bulan banyak persiapan yang harus di lakukan dalam menyambut bulan Ramadhan, dari persiapan fisik maupun Ruhani. Bulan Ramadhan kali ini sangat berbeda dengan Ramadhan tahun lalu. Gara-garanya virus covid-19 masih viral di awal tahun 2020, mengakibatkan semua kegiatan di batasi, termasuk kegiatan di bulan Ramadhan. suara gemuru anak anak tadarus Qur’an setelah tarawih tidak pernah terdengar, indahnya kebersamaan berbuka puasa bersama teman-teman di masjid juga tidak bisa di rasakan di Ramadhan tahun lalu. Sepi, juga di hantui rasa takut akan isu isu covid-19 virus yang mematikan, selalu saja beredar di media. Ya, walaupun ada juga sisi positif dari pembatasan sosial di kala itu. “ karena semua kegiatan di batasi, saya bisa lebih fokus ibadah, biasanya di bulan ramadhan jadwal ceramah saya bisa sampai tiga kali dalam sehari, Jadi sibuk terus, setelah buka puasa harus langsung berangkat ke tempat ceramah,Tapi di ramadhan 2020 bisa lebih santai, dan fokus untuk ibadah.” Ujar Ust Nur yahya asa selaku ketua DPW Hidayatullah kalimantan utara, saat mengisi kultum bada subuh di ramadhan tahun lalu. Apatah lagi ketika lebaran tiba, momen yang di tunggu-tunggu setahun sekali, Momen yang saangat di rindukan ketika malam takbiran. berkumpul bersama keluarga, teman, dan saudara-saudara. dan yang terpenting ketika pergi bersilaturahmi, sambil menikmati hidangan hari raya di tempat saudara. momen momen penting itu tidak bisa di rasakan di tahun itu. Memang, silaturahmi tetap terjaga walaupun melalui telepon genggam, namun kebersamaan nya tidak semanis tahun-tahun dari Ramadhan tahun lalu yang menyimpan kesan tersendiri, beda ceritanya dengan ramadhan tahun ini. Walaupun covid-19 belum pada mudik ke kampung halamanya, akan tetapi di tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran untuk melaksanakan kegiatan di masjid selama bulan Ramadhan. Jikalau tahun lalu para santri melewati bulan suci ramadhan di rumah masing-masing, maka tahun ini para santri sudah di izinkan untuk melewati bulan suci Ramadhan di pondok ibadah nya lebih terkontrol, sholat lail, baca Qur’an, amal shaleh, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan di bulan suci Ramadhan. Para santri memang sengaja di sibukkan dengan kegiatan yang bermanfaat. “ibadah itu awalnya memang harus di paksakan, Bangun jam tiga pagi sholat lail itu harus di paksakan!.” Tegas kepala pengasuh pondok pesantren Hidayatullah Bulungan.“Lebih baik antum di paksa masuk surga, dari pada di biarkan begitu saja masuk neraka.” Tambahnya dengan gaya Retorika nya yang khas ketika menyampaikan motivasi di hadapan para Ramadhan kali ini benar-benar terasa, sholat lail berjamaah, sampai buka bersama, Di tambah suara bacaan Qur’an para santri seusai sholat fardhu yang saling berlomba-lomba untuk mencapai target khataman. Membuat kesan yang berbeda dari ramadhan tahun kali ini benar-benar di manfaatkan untuk meraih pahala sebanyak mungkin, para santri saling berlomba lomba dalam mengkhatamkan Al Qur’an. “ hafalan antum sudah sampai mana?.” Tanyaku pada salah satu santri, ketika halaqah bada ashar waktu itu. “sudah sampai juz dua puluh enam, bang.” Jawabnya sambil memegang mushaf yang baru saja ia baca. Dengan sedikit rasa malu karena aku sendiri belum sejauh itu tadarus nya. Aku sedikit memujinya. “ Iakah? Luar biasa antum baru hari ke empat sudah juz dua puluh enam”.Semoga kita semua selalu Istiqomah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga setelah keluar dari bulan ramadhan, kita mendapat gelar taqwa, sebagaimana tujuan Allah memerintahkan kita berpuasa yaitu agar menjadi orang-orang yang الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣Artinya Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”QS Al- Baqarah 2183. Lihat Cerpen Selengkapnya
Ramadan dan Idulfitri yang hadir setahun sekali jadi peristiwa yang dinanti-nantikan umat Islam di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia. Berbagai momen penting dan kisah yang tak terlupakan hadir meramaikan bulan penuh berkah tersebut. Meskipun tidak semuanya menyenangkan, cerita-cerita itu membawa kesan tersendiri bagi pribadi yang melaluinya. Berikut tiga buku berisikan kisah-kisah seru seputar Ramadan dan Idulfitri yang bisa Anda jadikan teman selama menjalankan ibadah puasa. Ramadhan di Musim Gugur Setiap momen yang dilalui oleh masing-masing orang selama bulan puasa ataupun lebaran tidak selalu sama. Elie Mulyadi pun mengisahkan momen-momen tersebut ke dalam sebuah buku berjudul Ramadhan di Musim Gugur. Banyak cerita berkesan selama menunaikan ibadah puasa, persiapan dan pengalaman mudik, hingga kemeriahan menyambut lebaran dengan sanak saudara dan teman-teman terdekat. Hadir pula pengalaman seru yang diceritakan ketika menjalankan puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri di luar negeri. Beragam kisah tersebut dirangkum dengan gaya bahasa yang ringan sehingga para pembaca mampu memahaminya dengan mudah. Tak hanya menghibur, Ramadhan di Musim Gugur juga dapat menyentuh hati para pembaca. Anda pun memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai pelajaran menarik untuk dijadikan inspirasi dalam buku ini. Storycake for Ramadhan Tak hanya menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh, berbagai aktivitas sehari-hari pun tetap dilakukan kala Ramadan. Ada juga kegiatan lain yang hanya dapat ditemukan selama bulan Ramadan. Seperti pukul beduk dalam menyambut Ramadan, tarawih bersama, dan ngabuburit. Peristiwa-peristiwa yang dialami tersebut tidak selalu sama, baik antarindividu maupun antarkeluarga. Begitulah yang dibagikan oleh Lygia Pecanduhujan dan kontributor lainnya dalam Storycake for Ramadhan. Sebanyak 44 cerita istimewa dituangkan dengan lugas dan dapat membuat para pembaca tidak mampu menahan diri untuk mengembangkan bibirnya. Seperti judulnya, mari nikmati kelezatan cerita-cerita penuh hikmah ini! Once More Ramadhan “Pengalaman Ramadhan adalah hadiah dan anugerah akan warna-warni kehidupan dari Tuhan”. Seperti kutipan dari Once More Ramadhan di atas, berbagai momen yang dilalui selama bulan Ramadan memiliki kesan tersendiri di hati setiap orang. Buku ini mengajak pembacanya menyusuri kembali kenangan saat bulan puasa. Bisa dibilang, deretan momen itulah yang mewarnai perjalanan hidup seseorang. Cerita-cerita nyata dalam Once More Ramadhan tersebut dibagikan Adya Pramudita dan kontributor lainnya. Ada cerita tentang kerinduan seorang anak kepada ibunya, pengalaman berpuasa di salah satu kota pelabuhan terbesar di Eropa, dan kisah seorang ibu yang berpuasa saat hamil dan menyusui. Dituturkan dengan gaya bahasa yang ringan, Once More Ramadhan memiliki alur cerita yang tidak membosankan bagi pembaca. Berbagai momen dan pengalaman menarik yang dilalui, baik sendiri maupun bersama keluarga, sahabat, dan kerabat adalah berharga. Yang menyenangkan memberikan kegembiraan, yang tak mengenakkan pun jadi buah pikiran dan mendatangkan pembelajaran. Begitu pula dengan rangkaian peristiwa yang terjadi selama bulan suci Ramadan. Temukan berbagai kisah seru dan mengharukan seputar Ramadan dari ketiga buku di atas! Adakah kisah tak terlupakan lainnya yang Anda alami selama bulan penuh berkah?